Minggu, 05 Mei 2013

cerita..

ini masih pagi, udara masih segar untuk di hirup.
ah.. hidup itu sempurna, bukan?

pernah mendengar cerita tentang hati yang terluka dua kali dengan hal sama?
atau mendengar cerita tentang, hati yang awalnya egois dan berkata tidak akan terbawa perasaan namun berakhir rapuh tak menentu?

mungkin pernah.
mungkin juga tidak.

baiklah,
saya akan menceritakan tentang hati dari versi saya sendiri.

ingat, ini bukan tentang saya.. ini tentang hati. mohon di simak baik-baik.

awalnya biasa..
hati tidak menanggapi apapun yang dianggapnya biasa dan tidak menarik perhatian. memang, hati ini agak sombong, mudah menolak hal-hal yang di anggapnya tidak menarik.

hati sudah terbiasa sendiri. berdiri sendiri saat terjatuh dari harapan-harapan semu yang melewatinya..
hati juga mengerti bagaimana mengisi kekosongannya yang menahun.
hati tidak mengeluh, dan hati tidak pernah memaksa siapapun untuk menemaninya.

tetapi,
bagaimana kalau ada yang hadir dan meminta izin untuk menemani hati?
bagaimana kalau yang hadir itu adalah luka dulu yang susah payah hati sembuhkan?
bagaimana kalau yang hadir itu adalah hal yang sangat dirindukan dan sangat ingin dilupakan oleh hati secara bersamaan?

kemudian,
bagaimana kalau hati menyerah melawan keinginan melupakan, dan menuruti rindu yang mendalamnya?

disitulah cerita ini dimulai. benar-benar dimulai..

hati, secara malu-malu mulai menanggapi yang hadir. sosok harapan yang sangat istimewa.. harapan yang sering hadir di dalam mimpi. harapan yang.. ah, sulit mendeskripsikan harapan ini. harapan yang sangat unpredictable.

harapan mulai mengisi hati, dimulai dari hal kecil.. dari sedikit kejenakaan. dan.... mengisi hati dengan rasa rindu.

terucap juga kata itu.. hufftt, susah payah hati menahan untuk tidak mengiyakan "saya-juga-rindu.." saat harapan berkata, "hey.. saya rindu."

tapi, mau bagaimana lagi? harapan yang satu ini pandai sekali membuat hati terbang, melayang, bahagia, seperti lupa kenyataan.

semua terasa benar, kan ya?
tidak ada masalah, kan ya?

coba di baca lagi secara teliti dari awal..
tertulis, harapan ini adalah luka. harapan ini adalah satu-satunya hal yang hati tidak inginkan untuk kembali namun dirindukan juga.


karena, harapan ini sebenarnya sudah ada yang punya.

hati hanyalah yang kedua.

dan saat ini,
harapan kembali hadir dan masih dalam keadaan sudah ada yang punya.

karena itulah mati-matian hati menahan agar tidak kembali terluka. namun sayangnya, hati tidak bisa.

cukup dengan rindu, jangan sampai sayang. itu usaha terakhir hati..

dan lagi-lagi tidak bisa..

terucap juga, sayang.

ah..

habislah sudah semua benteng pertahanan hati, menyerah kepada keadaan. menyerah di dekapan harapan yang hangat dan wangi.

lagi-lagi, semua tidak untuk selamanya.. seperti aplikasi whatsapp, hubungan ini memiliki expired trial. pilihannya, membeli aplikasi itu atau meng-uninstall nya.

hati yang seperti buta, mendadak tersadar saat tahu harapan memang bukan untuk ia miliki.
hati tersadar dengan cara yang amat sangat simpel.
saat ia mencoba mencari tahu kemana sang harapan yang biasanya 'mengganggu' waktu makan siang tiba2 menghilang, ia malah mendapatkan harapan sedang bersama............................. ya bersama yang memang sudah seharusnya bersama harapan.

hati?
terpekur. terdiam. menangis.

ya apalagi yang bisa ia lakukan?

seperti menara eiffel yang runtuh di bom.. begitu pula hati.

simpel, kan?
simpel sekali..

tanpa berfikir (lagi lagi dan lagi) hati memutuskan untuk menyudahi nya dengan harapan.
hati tau, hal ini tidak ia inginkan.
ya siapa pula yang ingin berpisah dengan hal yang amat sangat spesial?

memohon harapan tidak menghubunginya dan tidak muncul di hadapannya, itu adalah cara yang tepat untuk hati melupakan harapan. ya semoga..

tahu tentang,
"fallin in love in the right person, but not in the right time?"

ya, itulah yang hati rasakan.

terima kasih harapan, untuk waktu-waktunya. untuk dekapan-dekapan hangatnya.
kamu, penting untuk saya. dan sepertinya begitu pula saya..

saya hanya takut, kita-aku dan kamu, terperangkap dalam lubang yang saya sebut dengan 'kenyamanan' tidak ingin melepas satu sama lain dan tidak pula membuat keputusan mau dibawa kemana hubungan ini.

yasudah, mari akhirilah sebelum semuanya lebih dalam.

sekarang hati sedang terluka parah seperti sekarat.
lebih parah dari luka-luka sebelumnya..

hati pun tidak tahu kapan ia akan sembuh,
dan sepertinya hati tidak ingin sembuh. mempenjarakan kenangan bersama harapan, walau itu pahit.

hei, tapi waktu tidak akan membiarkan hati terus luka.
hati akan sembuh, kok! (kata teman-teman hati..)

semangat hati,
ada sejuta kebahagiaan menunggu kamu diluar sana walaupun kebahagiaan itu bukan berasal dari harapan.

:)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Day 1 - Describe Your Personality

HAI! waw, sudah lama juga yaa tidak menulis. alasannya karena, entahlah, kurang inspirasi apa males?  Lalu muncul di timeline Fala Adinda so...