Selasa, 31 Maret 2020

KISAH KARANTINA YANG MEMBAWA DUKA TAPI YASUDAHLAH..

Hai!

Sebagaimana yang kita ketahui, sebuah virus sedang menyerang DUNIA ini. nama Corona Virus atau disingkat Covid-19. Seperti Flu tapi ganas. Gak usah dibayangkan gimana ganasnya, Internet sudah menjadi arsip selamanya. Kelak, saat aku baca tulisan ini 10 atau 20 atau 30 tahun lagi, untuk mengenang semua ini, aku akan membuka browser dan mengetik..."Bagaimana Dunia Selamat dari Pandemi Corona Virus.."

Well,
tiba-tiba aku terfikirkan sesuatu kegiatan yang tidak akan memakan waktu lama yaitu MENULIS CERITA. Begini cara mainnya.. setiap malam selama masa Karantina atau WFH (Work From Home) dari tanggal 1 sd 21 April, aku akan menuliskan 1 cerita setiap hari. Mungkin lebih tentang My Personal Diary. Apa yang aku alami hari itu, apa yang aku masak, apa yang aku rasakan, atau sharing sesuatu yang mungkin bisa bermanfaat untuk pembaca (itu juga kalau ada yang baca) hahaha..

BTW, FYI aja.. aku sudah melaksanakan WFH ini sudah 14 hari terhitung dari tanggal 17 sd 31 Maret 2020. Tapi Pemerintah masih menyatakan Negara ini masih harus Social Distancing.. maka diperpanjanglah WFH ini..

Judul Tulisannya adalah: DeskaTulis - Hari ke-xx (ke-1, ke-2, .... , ke-21)

Tulisan akan di posting setiap jam 6-7 malam WIB.

Apa gunanya tulisan ini? Ya, seperti yang aku sampaikan di atas.. kelak, 10 atau 30 tahun lagi bahkan kalau anak-anak ku baca, mereka bisa tau apa yang aku rasakan saat itu. Rasa tak menentu menghadapi sesuatu yang tak berwujud, seperti asa, ia menyerang tak kenal waktu, sampai bisa-bisa ajal menjemput.. belum lagi menghadapi 'plin-plan' nya keputusan Pemerintah (IMHO).. kekhawatiran akan keuangan yang mendadak berubah.. Bonus yang di harap-harap dari tahun lalu mendadak terpostponed, outing yang di nanti-nanti mendadak dibatalkan, event beauty, lari, jalan-jalan mudik, BAHKAN Ramadan yang ku Harap-harap yang selalu Kami semua Umat Islam doakan agar bisa diberi waktu bertemu lagi pun, terancam akan dilalui dengan suasana BEDA. Taraweh terancam disarankan di rumah bukan di Mesjid besar bersama tetangga.. Apalgi soal Ied. YAALLAH! menulis ini aja, aku langsung nangiissss...

Tiada lain selain Tuhan Allah SWT Maha Melihat, Ia pula Maha Pencipta. Pasti ada Maksud dan Tujuan kenapa sang Virus itu ada. Percayalah, Allah tidak akan menguji UmatNya melebihi kemampuannya..

Baiklah back to topiiicccc..

Tulisan ini sebagai intro perkenalan ajah. jadi jangan heran setiap hari aku mendadak rajin nulis hihi..

yaudah gitu ajah, siap-siap masak makan malam.

Bye!

Love,
Deska.

Senin, 09 Maret 2020

MENJADI.

Sering membaca, kita tidak bisa meminta dilahirkan melalui orangtua yang mana. Kalau bisa, wah semua mau punya kehidupan sempurna seperti surga tentunga. Tapi, kita bisa menentukan mau jadi apa di setiap langkah.

Begitu pula setelah menjadi orangtua, kita bisa merencanakan mau punya anak 2 atau 3. Tapi apa iya, anak pertama memang ikhlas punya adik kedua? Ketiga? Bahkan seterusnya?

Itulah mengapa menjadi orangtua sulit luar biasa. Anak kedua lahir, disitulah harus menanamkan budi pekerti bahwa, engga apa-apa. Yang lahir bukan musuh, cinta tidak akan terbagi, hanya kelak banyak KOMPROMI.

KOMPROMI ini yang sering menjadi boomerang. “kakak! Jangan ganggu adik! Adik baru berhenti nangis please biarkan dia bermain dengan mainan kamu!” — apa sang kakak mau? Sang kakak terima digituin? Buat Ibu/Ayah itu disebut kompromi, agar adik kembali tenang, kakak berbagi mainan, everyone is happy! Tapi kadang, mereka lupa, bagaimana perasaan Kakak?

Kembali lagi, apa Kakak sebenarnya mau punya Adik yang harus berbagi ALL THE TIME?. Katakan orangtua sangat berkecukupan sehingga Tidak pernah ada soal ribut rebutan mainan. Alhamdulillah kalau Kakak happy, tapi bagaimana tapi sebaliknya? Dan semua itu berlanjut terus hingga tua.

Akan ada masanya, adik salah, Ayah Ibu selalu bilang “Kakak please pahamin adiknya ya.. dia berbeda dengan kamu yg selalu mudah di beritau. Tapi dia tetap adik kamu..” Okay, kakak harus mengerti. Mengerti kakak kembali lagi, menjadi sebuah Kompromi. Ibu Ayah menganggap pengertian kakak sebagai case close. Apa adik tau dia salah? Kalau kakak yg salah, adik tau karena itu contoh. “Kakak salah, adik jangan melakukan itu ya..” — kalau adik yang salah, kakak harus memaklumi? Apa adil?

Mungkin tulisan ini terbaca kasar dan memihak.

Tapi izinkan saya mewakili salah satu dari mereka.

Akan ada saatnya,
Kakak lelah untuk selalu mengerti Adik. Apa yang kakak inginkan? Ia hanya ingin, Ibu atau Ayah berkata, “adik, tidak baik begitu. Itu salah. Hargai Kakak kamu. Itu contoh yang kurang baik.” — Kakak hanya ingin, orangtuanya, tahu bahwa adik memang salah dan TOLONG KATAKAN SALAH.

Kelak,
Ketika saya sebagai penulis memiliki anak, saya sudah jauh-jauh hari berjanji bahwa saya akan berusaha adil untuk anak saya. Mungkin materi saya belum banyak. Tapi, jika Tuhan mengizinkan saya memiliki lebih dari satu anak, saya akan menanamkan ke mereka bahwa..

~ akuilah kesalahan mu, terutama di depan keluarga mu.
~ Kakak memang anak pertama, contoh, dan kebanggaan. Tapi Kakak bisa salah, jadi kepada Kakak, maaf kalau Ibu dan Ayah bilang kamu salah. Kami juga akan memberitau apa yang lebih baik.
~ sama seperti kakak. Adik juga bisa salah.. katakan dia salah. Lalu beritahu yang mana yang benar.

benar atau salah memang tergantung persepsi, disitulah KOMPROMI dibutuhkan.


Tulisan ini,
bukan untuk saling menyalahkan, bukan mencari pembenaran.
Tulisan ini bertujuan memberitahu kalau,
yang dibutuhkan keluarga itu, mengakui kalau salah, mengiyakan kalau benar. agar dijadikan contoh di masa depan.

yaudah segitu aja.
Lauv,
Aku.

(BUKAN) BEAUTY BLOGGER.

hola!!

adakah yang masih aktif di twitter?? nah.. baru-baru ini akun @buibuksocmed ngetwit soal MENULIS. salah satu suggest dari mereka kalau mau memulai menulis tapi gatau idenya adalah dengan apa yang sedang 'mengganggu' fikiran/diri kamu.

nah, saat ini yang sedang menghantui siang &malam gue masih soal berat badan, makeup &skin care. gue termasuk yang sangat amat concern pada 3 hal itu tapi gak memaksimalkannya hahahha. bingung kan lo? gini maksut gue..

gue ngeluh gendut. iya gue olahraga tapi angot2an apalagi kalau udah kena sakit, jangan harap deh gue mau plank 10 detik juga, padahal yah kalau gue rutinin olaharaga mungkin ga segajah ini hahaha. gue keseringan olahraga di kamar. modal matt dan tutorial Instagram, mayan 45 menit banjirrr keringet. ada yang pernah nyoba begini?

lalu seiring pergaulan yang harus diluas-luasin, lagi heits bahas makeup sampai skincare. nah gue bahas soal makeup dulu ya.

gue suka kumpulin makeup.. tapi karena keterbatasan (re: isi dompet) gue beli sedikit demi sedikit pelan-pelan jadi bukit. nah, yang paliiing sering dibeli apa lagi kalau bukan LIPSTIK \o/

kosmetik yang satu ini memang luar biasa efeknya. misalnya, skin tone gue kan middle ya (coklatcoklatgitcudehhh) kalau pake nude dan salah warna YAALLAH....langsung semacam kurang darah. tapi kalau warnanya cucok, cukup pake lipstik aja, udah stay all day hehe..

nah, dikarenakan permintaan akan lipstik now a days meningkat, aneka brand pun bermunculan untuk memenuhi hasrat yang tiada kunjung puas para kaum hawa dan non hawa apabila MUA..

Gue pribadi juga tidak luput dari pengaruh per-lipstik-an ini. mulai dari glossy, giltter, matte, sampai lip cream. dari harga sedang sampai harga mahal. eh gak mahal juga sih paling mentok masih di 100-an (=,=)
gue belum kesampaian beli lipstik 200ribu ke atas.. karena sudah cukup puas dengan range 100-an sih #ALASAN

saat ini, gue lagi suka pakai 3 matte lip cream merk lokal. gue mau berbagi info dari beli dimana, harganya, sampai hasil akhir di bibir gimana..

1. BEAUTY STORY

ketemu merk ini sungguh gak sengaja. saat itu lagi ada sale di Ballroom ritz carlton PP. nah, temen gue nemu merk ini dan iseng beli eh hasilnya cucok bangett. gue pernah review di Path tapi gue ulang lagi aja disini yaa..
jenis : Chiffon Matte
Shade : Remember Me. warnanya peach, pink soft..
tekstur : awalnya creamy padet agak grejel-grejel gitu tapi luar biasa cepet kering dan kiss proof.
harga : Rp. 109.000,-
lokasi beli : Metro Pacific Place/Guardian
hasil aplikasi : lama-lama warnanya agak terang, dan kalau selesai makan nasi padang, masih ada sisanya gitu.. terus kalau di hapus tanpa remover khusus agak susah. kalau di timpa jelek bener :(( solusinya? hapus pelan-pelan dengan bantuan air, diamkan, baru aplikasikan kembali. ohiya, aplikatornya pas di bibir agak melengkung tapi lancip di ujung..






2. MAKE OVER

sudah tidak asing lagi ya sama merk satu ini. kalau kalian suka mantengin youtube, pasti pernah nemu review product2 dari make over. mulai dr foundation, bedak, blushon, dll dll dsb. gue juga pakai bedak dan removernya.. pernah pakai contour dan foundie nya, enak banget dan cocok buat kulit warna gue begini. oke kembali membahas lipenstip weeeeeyyy~
jenis : Intense Matte Lip Cream
shade : 004 (Vanity) THE BEST SELLER SUSAH BENER DAPETINNYA YATUHAAANNN
tekstur : too much creamy.
harga : Rp. 95.000,-
lokasi beli : titip temen. dia mall to mall cari ini lipen bhay
hasil aplikasi : natural kayak warna bibir tapi ternyataaa... kayak peach tapi tua gituuu. kalau di bibir gue yang memang agak hitam kurang cucok. jadinya kayak gak pake lipstik pucet gitu. tapi gue suka warnanya, ambigu banget gak sih :((( aplikatornya gak lancip! nah, ini penting buat perlipstikan. kalau aplikator lancip, pas dipake makin rapih di bibir apalagi kalo gapake lip pencil dulu. lalu tekstur yang padat menyebabkan gak cepet kering. harus di diemin beberapa saat orrr tipis2.. kalau abis makan sih hilang semua gitu gapake tersisa-sisaan jadinya kalau mau touch-up ulang, tinggal bersihin bibir aja. atau minta tolong di bersihin pacar juga bisa.. *EH GIMANA GIMANA?*

3. WARDAH

nahhh ini dia the  most current favorite gueeeee. yang paling sering gue pake hasil dari rekomendasi mama sinta pas di akad nikah sistha kemarin. lalu gue sama Karlina gambling aja beli, eh bagus ternyata~
jenis : Exclusive matte lip cream
shade : 009 (Mauve On)
tekstur : PAS!
harga : Rp. 54.000,-
lokasi beli : diseluruh store wardah se Indonesia selama persediaan masih ada
hasil aplikasi : bagusssssssss warna gue banget.. peachy tapi gak pink, kalau udah lama ya warnanya gitu aja.. gak pecah-pecah juga, cepet kering, tapi gak stay long di bibir juga. aplikatornya enak, aromanya gak bikin mual. sumpah ini aforrable tapi good quality banget! tadinya underestime tapi ternyata bagus kok. yah ini sebagian usaha gue juga untuk #KembaliHalal hahahha. kali aja abis pake product wardah langsung mirip Dian Pelangi. apanya kek yang mirip. :(

suami gue pernah nanya, kenapa sih harus beli melulu? kan yang lama gak abis-abis.. jawaban gue begini : sama kayak kamu beli jersey bola. kenapa sih tiap musim beli mulu? perasaan gitu-gitu aja bentuknya.

ABIS ITU GUA DI GETOK.

sekian curhat soal perlipstikan, kalau kalian lagi favorite pake lipstik apa nichhh? let me know dong dengan cara komen di bawah!

Love,
Deska.


PEJUANG BERNAMA PEREMPUAN.


HAAAI!
Gimana libur lebarannya? Mine is AWESOME! Next time akan aku ceritain disini yaaah. Nah kali ini aku mau berbagi seperti biasanya #RandomThought dari otak ini.

Jadi, ini semua di mulai dengan rumpi setelah solat di Mushola ruangan. Membahas random soal susu anak, influencer dengan predikat MahMud, dan lain – lain. Sampai akhirnya memasuki topik yang selalu panas dimana pun, kapan pun. Yaituhh :
 ASI VS SUFOR,
SC VS NORMAL,
WORK MOM VS STAY-AT-HOME MOM.

Kadang 3 hal ini tuh semacam highlight dan momok bagi kebanyakan Ibu.

Lalu pembicaraan mengerucut soal WORK MOM VS STAY-AT-HOME MOM. Nah karena kebetulan aku juga karyawan aku mau berbagi soal pendapat dari ibu – ibu dengan anak usia siap menikah dan ibu – ibu dengan anak usia baru bisa teriak “MMAMAMAMAMMA AYAYAYAYYAAAA” yaah.

Kita mulai dengan WORK MOM.

Sebelum menikah aku gak pernah berfikir akan menjadi wanita bekerja dari rumah. Tapi dunia sudah berubah sekarang. Melihat penggiat influencer atau socialita banyak yang bisa bekerja dari mana aja, tapi tetap menggunakan kata kunci BEKERJA. Tetap bekerja berarti tetap produktif menghasilkan karya, brainstroming, menyiapkan waktu untuk melakukan hal itu semua. Secara pribadi sampai saat ini aku masih senang menjadi karyawan yang emang udah ada kantornya. Ada rasa ingin memiliki kantor sendiri dengan karyawan sendiri pusingnya pasti seru hahaha.
Waktu berjalan, perempuan macam aku kebanyakan akan menikah dan memiliki anak. Nah ini main topic nya. Proses hamil sampai melahirkan bisa di lalui mulus dengan tetap bekerja di kantor. Lalu bagaimana saat melahirkan dan anak itu sudah di Dunia? Kebanyakan Ibu yang akhirnya Resign karena tidak tega meninggalkan anak, tidak ada pengasuh yang sreg, biaya pengasuh jaman sekarang muahal bangettttt mendingan resign dan ngirit dr gaji suami, dan yang palingggg banyak adalah tidak mau ketinggalan Milestone pertumbuhan anak. Dari mereka tengkurep, tumbuh gigi, merangkak, bahkan berlari. Karena hal – hal seperti itu tentu terjadi tidak setiap tahun. Bayi akan terus bertumbuh sedangkan waktu di kantor sehari bisa 8-10 jam sehari.


Ada sebuah pengalaman, pendapat, dan nasihat dari seorang Ibu – Ibu. Dia bercerita, waktu dia memiliki anak yang usianya mepet banget beda Cuma 2 tahunan haduhhh bukan pusing keliling lagiii, tapi sampai nangiss. Dia mau tetap bekerja, tapi sang suami (aku tidak menggeneralisasi, tapi ada yang tipe begini khan. Dont blame me) dengan ego lelakinya merasa dia yang harus bekerja tidak peduli dengan hati nurani istri. Malah ada statement “loh, aku kan gak nyuruh Ibu kerja. Ibu yang mau tetap bekerja.” Sang Ibu ngepot sana – sini tiap hari nitip anak ke tetangga dll sampai dapat pengasuh yang pas. Dia juga bercerita, kalau dulu pulang anak – anaknya yang usia TK itu langsung mukul2 perut dia, narik2 baju, teriak2 “Ibu kenapa ninggalin aku kerja!! Aku mau susu!!” and so on and so on. SAMPAI... ANAK – ANAK ITU tumbuh dewasa.
Nah, menurut kalian, apakah Sang Ibu menyesal tidak Resign dan menjaga anak? JAWABANNYA : SANG IBU TIDAK MENYESAL. Dia malah SANGAT bersyukur tidak Resign saat itu.
Dia bilang, masa – masa dulu, saat anaknya berkembang adalah masa terperih dalam hidupnya. Tanggung jawab dunia akhirat dengan amanat Tuhan yang harus di rawat, di beri makan cukup, di ajari ilmu yang bermanfaat, menjadikan anak2 itu insan unggul. TAPI, Dia bisa melalui itu semua.
Kunci nya ternyata LEGOWO. Si Ibu mengajarkan ku arti kata LEGOWO sesungguhnya. Dia bilang, niatkan semua (mengurus suami dan anak) adalah Ibadah mu. Dan jadikan Pekerjaan yang kamu pilih adalah kehidupan DIRI MU SENDIRI. Dia menambahkan, Kita perempuan apapun takdir dari Tuhan tetaplah punya keinginan untuk kehidupan sendiri tanpa di interupsi.


Next is STAY-AT-HOME-MOM.

Inget gak rasanya kalau libur panjang, seminggu misalnya? BEUHHH ENAK BANGET kan yaaa. Seharian sama anak melakukan hal – hal yang biasanya Cuma bisa di lakukan weekend. Tapi, saat sudah di rumah kegiatan tsb menjadi kegiatan utama. Dari bangun tidur sampai tidur lagi kegiatannya di rumah. Mungkin yang tidak pakai asisten akan tau deh apa yang aku maksud. Tentu saja hal tersebut sungguh menantang juga menyenangkan. Bayangin, yang berkuasa di rumah ya kita, yang tau anak kapan pertama kali bilang “mamamama” kita, dan lain sebagainya. pahala akan mengalir tiada henti karena kita menjaga titipan dari Tuhan.

Menurut pendapat orang - orang yang sudah menjalani, waktu berjalan lebih cepat dari biasanya. Seperti 24 jam itu gak cukup!

Menjaga keharmonisan rumah tangga kan di mulai dari dalam rumah ya. Di rumah bisa belajar masak untuk nyenengin suami, menata rumah supaya enak di pandang, olahraga secara rutin di dalam rumah dan lain sebagainya.

Yatapi itu.
Di dalam rumah.

Tidak semua dari kita diberikan Rejeki untuk bisa memiliki kendaraan pribadi dan asisten rumah tangga yang menunjang performa kegiatan rumah. Waktu kita tersedot di dalam rumah. Apakah itu WORTH IT? TENTU SAJA! Memastikan asupan gizi anak, menjadi benteng pertahanan saat anak nangis karena mendadak panas, atau saat pertama kali dia belajar pakai sepatu adalah priceless. Jadi koki terbaik di dalam rumah, jadi istri solehah yang bisa mengatur keuangan. Ada juga yang jadi kreatif lalu dagang online lama – lama menjadi bukitt deh!.
aku sendiri belum memiliki anak dan belum pernah diem aja di rumah. Jadi ini semua berdasarkan pengamatan dan diskusi sama orang terdekat.


Kesimpulan dari semua ini adalah; cek keinginan diri kamu sendiri. Kompromi boleh, berkorban boleh juga, tapi..... jangan juga jadi tidak mendengarkan diri sendiri. Ingat, kebahagiaan itu di mulai dari diri sendiri. Kalau diri sendiri bahagia, pasti menular ke keluarga dan orang sekitar. Percayalah!

Day 1 - Describe Your Personality

HAI! waw, sudah lama juga yaa tidak menulis. alasannya karena, entahlah, kurang inspirasi apa males?  Lalu muncul di timeline Fala Adinda so...