Rabu, 17 Mei 2017

Bercerita tentang #CriticalEleven

berbicara soal tulisan, gue pasti memulainya dari 'menyukai' gaya menulis, lalu 'jatuh cinta' pada font yang di pilih, berujung pada 'gak bisa lepas' dari cerita itu sendiri.

itu lah yang terjadi di gue terhadap semua (literally) tulisan Ika Natassa. semua di mulai dari penemuan buku Antologi Rasa, disinilah gue jatuh cinta hanya dengan 3 halaman pertama.

ternyata begitu juga ke Critical Eleven. gue baca buku nya pelan-pelan gamau habis walaupun harus.

dan sekaranggg ada filmnya yang tayang tgl 10 Mei 2017!

dapet dari google


khas Ika banget, di setiap buku nya, tokoh-tokoh yang hadir super kuat! seperti yang Adinia Wirasti bilang, buku ini sendiri sudah KAYA dengan penokohan, alur, bahkan latar belakang. gue setuju banget, bagaimana Ika menggambarkan suasana New York, Jakarta, sampai suasana di dalam Pesawat.

sebagai pecinta buku, kalian pasti tau kan sensasi buka plastik, lalu membolak balikkan halaman demi halaman buku baru? nah, saat kalian beli buku Critical Eleven, kalian dapet Combo! sensasi buka buku baru lalu dimanjakan dengan Font asyiqqque Khas Ika.

sebagaimana hiporia gue, film adaptasi #CriticalEleven ini out of beyond banget menurut gue. walaupun gue baca juga ada yang bilang terlalu lambat alurnya, dll dll. but still.. gak adil memang kalau sampai membandingan buku asli vs film adaptasi. gue baca di twitter entah siapa yg ngetwit, katanya; nama juga film adaptasi dari novel, dari sekian ratus halaman, di adopt jadi tayangan kurang dari 2 jam. harus 100% mirip? ya enggak,lah~

kalau boleh gue tambahkan, memang lebih mantap sebelum nonton filmnya, di baca dulu bukunya. at least..... lo gak ganggu orang lain di samping lo dengan nanya; "emang, dulu Ale sama bapaknya kenapa sih?" or hal-hal kecil yg gak begitu nonjol seperti di Buku.

kembali lagi, soal ke buku nya. pertama gue baca buku ini ANJAY, nangis coy. kena dan nonjok banget ceritanya.

setelah nonton filmnya, gue gak bisa pungkiri ini sungguh WORTH TO WATCH. percayalah, pesan antara buku dan film sampe ke pembaca/penonton ya sama. persis.

pasti kalian bertanya-tanya emang ceritanya tentang apa? kalo bisa gue jabarkan sedikit tentang rumah tangga pasangan muda yang mendamba kehadiran 'keluarga' baru, lalu saat dia hadir di ambil sama Tuhan. orang tua mana, yang siap di hadapkan kenyataan kayak gini? dari cerita ini, gue di ajak memahami emosi ibu muda yang suaminya juga sedih tapi gak bisa di luapkan. kesakitan yang di sebabkan oleh orang yang kita cintai, orang yang kita anggap dan kita pilih untuk menjadi satu-satunya orang tempat bersandar.. tapi lagi-lagi manusia dan egonya. lagi-lagi gak sadar, kalau pengobat rasa sakit tsb ya orang menyebabkan semua ini. semacam believe in love again.

gue awal tau siapa pemain film ini sempet: "Oh Reza Rahadian lagi? oke, deh. iya sih dia lagi naik daun.." udah gitu aja. sempet yang mikir bakalan bagus gak ya? apa gue malah bosen liat muka Reza lagi?. lalu, Adinia Wirasti. gue trakhir nonton dia di AADC 2, buat gue Adinia cantik banget. eksotis juga bugar karena olahraga terus. tapi setelah nonton.... gue gak bisa pungkiri kalau Reza itu ya Ale. gak ada yang bisa nandingin Tatapan Reza, sentuhan Reza ke Adinia, Tangisnya, Tawanya. Percaya gak? gue di 15 menit pertama mendadak lupa, Reza itu main Habibie Ainun, My Stupid Boss, Kapan Kawin, dll dll dll dll film dia yang super banyak. dan Adinia. di buku, Anya di gambarkan sbg perempuan independen dengan karakteristik kuat, layaknya perempuan berkarir bagus, di jakarta, Pergaulan luas, cantik, dan kesempurnaan lainnya kecuali punya pasangan. pas gue liat Adinia, Wogh.. she's totally perfect. kalo di fikir-fikir gue gak kebayang sih siapa yang bisa memerankan tokoh Anya sebaik Adinia. Gestur, suara, ketawanya, dan nangisnya. udah pasti lah ya gue ikut nangis hahaha.

percaya gak sih, pasti masih banyak banget di sekitaran kalian skeptis soal film 'Indonesia'. dengan alasan, ceritanya standardlah, gak ada adegan2 macem fast & farious lah, or gak coooool kayak avenger. setelah gue nonton film ini, gue langsung yakin ini film bagus terlalu layak di tonton. ini gak kayak film lain. ini film yang romansanya kualitas jempolan, manjamin mata, mengoyak hati, kebawa di fikiran. ini film bukan lagi karena siapa sihhhh pemainnya, melainkan karena Ale & Anya yg sangat bersatu padu menebar chemistry suami istri yg bahkan saat mereka berantem aja looks like real!

jadi teman-teman yang masih berfikir: "ah males nontonnya mendingan film luar.." EITS. watch your mouth. saksikan sendiri, kalau nangis hapus sendiri, kalau cengengesan, or mendadak kebawa gloomynya ya tanggung sendiri juga :P

seperti yang gue baca di twitter juga (#anaktwitterabis) film Critical Eleven itu, filmnya bagus, sampai kebawa mimpi dan pengen nonton lagi ga cukup sekali. nah, loh. pasti kalian jarang kan denger yg begini? :D

love,
Ibuk Deska yang Di Cengin Suamik Karena Keluar Bioskop Mata Sembab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Day 1 - Describe Your Personality

HAI! waw, sudah lama juga yaa tidak menulis. alasannya karena, entahlah, kurang inspirasi apa males?  Lalu muncul di timeline Fala Adinda so...